JERITAN BURUNG
DALAM SANGKAR
Tuan,
Tuan
majikan,
Kau
begitu arif Tuan!
Kau
luangkan waktu untuk merawat,
Menjaga,
Memberi
makan,
Hingga
kau buatkan rumah yang bagus untuk burungmu yang bodoh ini
Tuan,
Tuan
majikan,
Sepertinya
aku harus berterima kasih padamu atas segala yang telah kau berikan
Tapi
Tuan, apa aku boleh meminta?
Bisakah
kau buatkan aku sangkar baru?
Sepertinya
sangkarku sudah mulai berkarat Tuan,
Sampai
sampai Tuan saja tidak bisa membukanya
Atau
bahkan Tuan tak pernah tahu begaimana cara membukanya?
Tuan,
Tuan
majikan,
Ayolah,
aku merayu agar kau mau membuatkanku sangkar baru
Dengan
banyak pintu di sekelilingnya
Jadi
jika satu pintu tidak bisa dibuka, kau bisa membuka pintu lain untukku
Aku
ingin terbang tuan,
Menggerakan
sayapku dan mengepakkannya selebar mungkin
Aku
ingin seperti teman-temanku Tuan! Berhamburan ke sana ke mari,
Menjelajah
dan merasakan angin yang membawanya terbang
Tuan,
apakah tuan tahu?
Aku
diciptakan oleh Tuhan untuk mencari duniaku sendiri
Merasakan
getirnya bumi untuk bertahan hidup
Melihat
setiap sudut di belahan dunia yang mungkin tak Tuan lihat
Tuan
majikan,
Coba
lihat itu,
Tuan
merpati itu membiarkan merpatinya terbang
Menjelajah
dunia, dan membiarkan merpati itu menjadi dirinya sendiri
Aku
ingin seperti merpati itu Tuan, menemukan hal-hal baru di setiap sudut di dunia
ini.
Tapi,
kenapa tuan tidak memberikan kesempatan yang sama?
Jawab
tuan, kenapa?
Aku
tahu arah jalan pulang tuan.
Aku
hafal betul dengan sangkar yang telah mengurungku bertahun-tahun
Apa
Tuan takut aku tak kembali?
Atau
Tuan terlalu sayang denganku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar